Senin, 19 September 2016

ACIDOSIS – ALKALOSIS
Oleh: Dharmojono*
(*Jl. Saco 34, Ragunan, Jakarta 12550)
1.      PENDAHULUAN

Air (H2O) merupakan komponen terbesar dalam tubuh (termasuk tumbuh-tumbuhan, hewan), meliputi -/+ 70%, semua proses didalam tubuh memerlukan unsur air. Sel-sel darah dapat mengalir karena air. Proses transportasi, sekresi, absorpsi, ekresi, dll memerlukan media yang luwes dan itu adalah air. Cairan tubuh mengandung unsur-unsur, ion-ion bermuatan listrik positif-negatif, dll yang diperlukan kehidupan. Kehilangan cairan tubuh 15% saja, tubuh sudah menderita dehidrasi gawat. Air sebagai media utama terjadinya system sirkulasi: darah membawa zat gizi, oksigen, hormone, enzim, getah bening, synovial,dll. Sirkulasi darah didalam sel-sel syaraf pusat (otak dan batang otak) gagal berfungsi 15 detik saja, maka sel-sel syaraf (neuron) tsb sudah rusak yang menyebabkan hilang kesadaran, stroke, disorientasi, dsb. Seperti diketahui daya regenerasi sel-sel syaraf mendekati nol alias prosesnya searah, tidak balik kembali. Itulah sebabnya penanggulangan kerusakan/penyakit syaraf sifatnya adalah rehabilitatif.

2.      APAKAH pH ITU ?
Dilihat dari unsur-unsur yang membentuknya, alam materi ini terbentuk dari unsur “sederhana dan terbatas” yaitu C-H-O-N-S-P…. (protein, lemak, karbohidrat, vitamin bahkan DNA) tersusun dari unsur-unsur tsb dalam keseimbangan yang dinamis. Itulah sebabnya pakar kimia dapat membuat (meniru) suatu bahan bila sudah mengetahui formulasi unsur-unsur yang membangunnya. Telah diutarakan terdahulu yang pegang peranan adalah air (H2O). Oleh proses-proses biolistrik, yaitu proses kegiatan/fenomena kelistrikan dalam jaringan hidup, air diurai menjadi molekul H+ dan OH-, terjadilah keseimbangan dinamis dalam cairan tubuh antara ion H+ (bermuatan listrik positif) yang bersifat asam (acid) dan ion OH- (bermuatan listrik negatif) yang bersifat base atau alkalin. Terjadilah beda potensial antara H+ dan OH- . Beda potensial ini akan mencapai keseimbangan pada angka 7, yaitu angka tengah. Potensial ion H+ inilah disebut pH. Makin rendah potensial H (<7) menjadi makin asam (acidic), makin >7 kondisi menjadi makin basa (alkalic). Karena angka tengah, maka dapat digambarkan pH 1-7 adalah asam dan pH 7-14 adalah basa
3.      KESEIMBANGAN ACIDOSIS-ALKALOSIS

Di alam-raya terjadi fenomena keseimbangan yang dinamis, misalnya bumi mengelilingi matahari membuat lintasan ellip karena terjadinya keseimbangan dinamis antara gaya sentripetal dan gaya sentrfugal. Ada siang ada malam, ada panas-dingin, ada terang-gelap, dll yang semuanya itu seimbang dinamis. Karena mahluk bumi (a.l. manusia) dibanding alam semesta merupakan mikrokosmos dan makrokosmos, maka untuk eksistensinya didalam tubuh juga harus ada fenomena-fenomena keseimbangan yang dinamis. Perhatikan didalam tubuh adanya keseimbangan hipertensi-hipotensi, konstriksi-dilatasi, aktif-pasif, dsb. Itulah sebabnya didalam ilmu kedokteran dikenal angka-angka sebagai petunjuk keseimbangan. Apabila kondisi tubuh dengan semua softwarenya dalam rangkuman seimbang dinamis adalah sehat. Nah, keseimbangan asam-basa didalam tubuh adalah salah satu tolok ukur kesehatan. Dari aspek asam-basa, bilamana terjadi keseimbangan yang dinamis dari asam-basa dikatakan sehat, sebagai satuan ukurnya adalah harga pH tsb.

4.      ORGAN MANA MENGELOLA KESEIMBANGAN ACIDOSIS-ALKALOSIS ?

Untuk aktivitasnya sehari-hari, tubuh memerlukan energy. Darimana energy didapat ? Dari pertukaran zat (metabolism) didalam sel-jaringan-organ. Yang utama dipakai adalah gula (glucose). Bermula dari glycogen yang disimpan didalam Hati (liver) dirubah oleh proses biokimia menjadi glucose (gula) didalam darah. Glucose kemudian dipecah lagi menjadi sbb:
                        Glycogen  < >>  glucose  >>>  H2O + CO2 + ENERGY

Energy satuannya adalah calori, itulah mengapa ahli gizi menyatakan setiap bahan makanan mengandung sekian calori. CO2 (hasil metabolism diatas) itu sifatnya asam, akan dipertukarkan dengan O2 (oksigen) didalam sel-sel Paru melalui proses respirasi (pernafasan). Apabila Paru gagal menukar CO2 dengan O2, maka akan terjadi penimbunan CO2 dalam tubuh maka terjadilah acidosis. Karena terjadinya acidosis ini didalam proses respirasi maka disebutlah acidosis-respirasi. Jadi mudah difahami, acidosis-respirasi terjadi karena kelainan atau kegagalan fungsi organ Paru. Kegagalan fungsi Paru bisa terjadi karena kelainan bentuk thorax (rongga dada) atau penyakit-penyakit Paru (pneumonia, bronchitis, tb, asthma (alergi), dll). Singkat kata kelainan rongga dada dan atau penyakit Paru merupakan predisposisi terjadinya acidosis.
Hasil-hasil metabolisme sel-jaringan-organ yang terjadi (selain didalam Paru) akan dibuang lewat organ Ginjal. Organ Ginjal tahu mana zat buangan dan mana zat yang harus didaur ulang, karena Ginjal mengatur buffer Sodium bicarbonate (NaHCO3-), yang bersifat alkaline. Hasil penyaringan sisa-sisa metabolism berupa urine, jadi betapa pentingnya pemeriksaan urine dan jelas pula apabila fungsi Ginjal gagal alias tidak mampu membuang zat-zat buangan terjadilah penumpukan zat buangan yang sebagian besar adalah zat bersifat asam, terjadilah pula acidosis. Acidosis karena kegagalan fungsi Ginjal membuang sisa-sisa metabolism disebut metabolic acidosis. Diare yang hebat disamping menyebabkan dehidrasi juga banyak membuang a.l. zat sodium-bicarbonate (NaHCO2), padahal sodium bicarbonate adalah alkali penyeimbang asam-basa. Kehilangan zat sodium-bicarbonate berarti terjadi acidosis pula. Kesimpulan adalah Organ Paru dan Organ Ginjal sangat berperan dalam mengatur keseimbangan asam-basa.
5.      MAKANAN DAN MINUMAN

Yang hidup itu perlu makanan dan minuman. “Engkau adalah apa yang engkau makan dan minum”. Makanan dan minuman terdiri dari zat-zat nutrisi berupa: Protein, Lemak, Karbohidrat, Vitamin, Mineral dan Air.
Protein (hewani dan nabati) didalam proses pencernakan akan dipecah menjadi asam-amino, jelas namanya saja asam jadi sifatnya asam. Demikian pula Lemak didalam proses pencernakan akan dipecah menjadi asam-lemak, sifatnya asam. Demikianlah proses pencernakan banyak menghasilkan bahan bersifat asam, misalnya lactic-acids, ketoacids, organic acids, dll. Apabila seperti telah diutarakan terdahulu, zat-zat asam tsb tidak dikelola tubuh dengan baik, terjadilah acidosis dalam tubuh.

6.      IMPLIKASI DARI ACIDOSIS.

Lama sudah diketahui sejak Dr. Otto Heinrich Warburg (ahli fisiologi Jerman yang mendapat Hadiah Nobel 1931), menyatakan bahwa: “The root cause of cancer is too much acidity in the body. Cancerous tissue are acidic, whereas healthy tissue are alkaline. Water split into H+ and OH- ions, if there is an excess of H+, it is acidic, if there is excess of OH- ions then it is alkaline”
Kekurang Oxygen dan acidosis adalah semacam dua sisi mata uang, bila ada sisi yang satu adapula sisi yang lain. Semua sel yang normal/sehat mutlak memerlukan oxygen, sebaliknya sel-sel cancer dapat bertumbuh kembang tanpa oxygen – ini mutlak. Suatu kondisi kehilangan 35% oxygen dalam waktu 48 jam saja sudah akan menjadi sel cancer.

7.      UPAYA MENYEIMBANGKAN ASAM-BASA
Dari uraian terdahulu, ternyata tubuh akan sakit bila dalam keadaan acidosis dan sehat bila dalam kondisi alkalosis. Berikut adalah upaya-upaya menjadikan tubuh menjadi alkalin, a.l.
·         Olah-raga, merangsang metabolism dalam Paru, hirup Oxygen sedalam-dalamnya dan keluarkan (exhale) CO2 sebanyak-banyaknya. Olah-raga olah pernafasan sangat baik dalam hal ini
·         Batasi mengkonsumsi makanan/minuman yang dalam tubuh akan menjadi acidosis, berarti tidak membebani fungsi Ginjal
·         Minumlah air alkalin. Air yang baik memiliki clusters kecil air dan mengandung keseimbangan mineral seperti Ca, Mg, Na, K, Fe dst. Air yang seperti itu mempunyai pH >7,5

·         Mohon membaca tulisan lain berjudul “Back to nature, apa dan bagaimana yang dimaksud ?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar