ACIDOSIS – ALKALOSIS
Oleh: Drh. S. Dharmojono
1. PENDAHULUAN
Air (H2O)
merupakan komponen terbesar dalam tubuh (termasuk tumbuh-tumbuhan, hewan),
meliputi -/+ 70%, semua proses didalam tubuh memerlukan unsur air. Sel-sel darah
dapat mengalir karena air. Proses transportasi, sekresi, absorpsi, ekresi, dll
memerlukan media yang luwes dan itu adalah air. Cairan tubuh mengandung
unsur-unsur, ion-ion bermuatan listrik positif-negatif, dll yang diperlukan
kehidupan. Kehilangan cairan tubuh 15% saja, tubuh sudah menderita dehidrasi
gawat. Air sebagai media utama terjadinya system sirkulasi: darah membawa zat
gizi, oksigen, hormone, enzim, getah bening, synovial,dll. Sirkulasi darah
didalam sel-sel syaraf pusat (otak dan batang otak) gagal berfungsi 15 detik
saja, maka sel-sel syaraf (neuron)
tsb sudah rusak yang menyebabkan hilang kesadaran, stroke, disorientasi, dsb.
Seperti diketahui daya regenerasi sel-sel syaraf mendekati nol alias prosesnya
searah, tidak balik kembali. Itulah sebabnya penanggulangan kerusakan/penyakit
syaraf sifatnya adalah rehabilitatif.
2 APAKAH pH ITU ?
Dilihat dari unsur-unsur yang membentuknya, alam materi ini terbentuk dari unsur “sederhana dan terbatas” yaitu C-H-O-N-S-P…. (protein, lemak, karbohidrat, vitamin bahkan DNA) tersusun dari unsur-unsur tsb dalam keseimbangan yang dinamis. Itulah sebabnya pakar kimia dapat membuat (meniru) suatu bahan bila sudah mengetahui formulasi unsur-unsur yang membangunnya. Telah diutarakan terdahulu yang pegang peranan adalah air (H2O). Oleh proses-proses biolistrik, yaitu proses kegiatan/fenomena kelistrikan dalam jaringan hidup, air diurai menjadi molekul H+ dan OH-, terjadilah keseimbangan dinamis dalam cairan tubuh antara ion H+ (bermuatan listrik positif) yang bersifat asam (acid) dan ion OH- (bermuatan listrik negatif) yang bersifat base atau alkalin. Terjadilah beda potensial antara H+ dan OH- . Beda potensial ini akan mencapai keseimbangan pada angka 7, yaitu angka tengah. Potensial ion H+ inilah disebut pH. Makin rendah potensial H (<7) menjadi makin asam (acidic), makin >7 kondisi menjadi makin basa (alkalic). Karena angka tengah, maka dapat digambarkan pH 1-7 adalah asam dan pH 7-14 adalah basa.
Dilihat dari unsur-unsur yang membentuknya, alam materi ini terbentuk dari unsur “sederhana dan terbatas” yaitu C-H-O-N-S-P…. (protein, lemak, karbohidrat, vitamin bahkan DNA) tersusun dari unsur-unsur tsb dalam keseimbangan yang dinamis. Itulah sebabnya pakar kimia dapat membuat (meniru) suatu bahan bila sudah mengetahui formulasi unsur-unsur yang membangunnya. Telah diutarakan terdahulu yang pegang peranan adalah air (H2O). Oleh proses-proses biolistrik, yaitu proses kegiatan/fenomena kelistrikan dalam jaringan hidup, air diurai menjadi molekul H+ dan OH-, terjadilah keseimbangan dinamis dalam cairan tubuh antara ion H+ (bermuatan listrik positif) yang bersifat asam (acid) dan ion OH- (bermuatan listrik negatif) yang bersifat base atau alkalin. Terjadilah beda potensial antara H+ dan OH- . Beda potensial ini akan mencapai keseimbangan pada angka 7, yaitu angka tengah. Potensial ion H+ inilah disebut pH. Makin rendah potensial H (<7) menjadi makin asam (acidic), makin >7 kondisi menjadi makin basa (alkalic). Karena angka tengah, maka dapat digambarkan pH 1-7 adalah asam dan pH 7-14 adalah basa.
3. KESEIMBANGAN ACIDOSIS-ALKALOSIS
Di alam-raya terjadi fenomena
keseimbangan yang dinamis, misalnya bumi mengelilingi matahari membuat lintasan
ellip karena terjadinya keseimbangan dinamis antara gaya sentripetal dan gaya
sentrfugal. Ada siang ada malam, ada panas-dingin, ada terang-gelap, dll yang
semuanya itu seimbang dinamis. Karena mahluk bumi (a.l. manusia) dibanding alam semesta merupakan mikrokosmos dan
makrokosmos, maka untuk eksistensinya didalam tubuh juga harus ada
fenomena-fenomena keseimbangan yang dinamis. Perhatikan didalam tubuh adanya
keseimbangan hipertensi-hipotensi, konstriksi-dilatasi, aktif-pasif, dsb.
Itulah sebabnya didalam ilmu kedokteran dikenal angka-angka sebagai petunjuk
keseimbangan. Apabila kondisi tubuh dengan semua softwarenya dalam rangkuman
seimbang dinamis adalah sehat. Nah, keseimbangan asam-basa didalam tubuh adalah
salah satu tolok ukur kesehatan. Dari
aspek asam-basa, bilamana terjadi keseimbangan yang dinamis dari asam-basa
dikatakan sehat, sebagai satuan ukurnya adalah harga pH tsb.
4. ORGAN MANA MENGELOLA KESEIMBANGAN ACIDOSIS-ALKALOSIS ?
Untuk aktivitasnya sehari-hari, tubuh
memerlukan energy. Darimana energy didapat ? Dari pertukaran zat (metabolism) didalam sel-jaringan-organ.
Yang utama dipakai adalah gula (glucose). Bermula dari glycogen
yang disimpan didalam Hati (liver)
dirubah oleh proses biokimia menjadi glucose
(gula) didalam darah. Glucose kemudian
dipecah lagi menjadi sbb:
Glycogen
< >> glucose >>>
H2O + CO2 + ENERGY
Energy satuannya adalah calori, itulah mengapa ahli gizi
menyatakan setiap bahan makanan mengandung sekian calori. CO2 (hasil metabolism
diatas) itu sifatnya asam, akan
dipertukarkan dengan O2 (oksigen) didalam sel-sel Paru melalui proses respirasi (pernafasan). Apabila Paru
gagal menukar CO2 dengan O2, maka akan terjadi penimbunan CO2 dalam tubuh maka
terjadilah acidosis. Karena
terjadinya acidosis ini didalam proses respirasi maka disebutlah acidosis-respirasi. Jadi mudah
difahami, acidosis-respirasi terjadi karena kelainan atau kegagalan fungsi
organ Paru. Kegagalan fungsi Paru bisa terjadi karena kelainan bentuk thorax (rongga dada) atau
penyakit-penyakit Paru (pneumonia,
bronchitis, tb, asthma (alergi), dll). Singkat kata kelainan rongga dada
dan atau penyakit Paru merupakan predisposisi terjadinya acidosis.
Hasil-hasil metabolisme sel-jaringan-organ
yang terjadi (selain didalam Paru) akan dibuang lewat organ Ginjal. Organ Ginjal tahu mana zat
buangan dan mana zat yang harus didaur ulang, karena Ginjal mengatur buffer
Sodium bicarbonate (NaHCO3-), yang bersifat alkaline. Hasil penyaringan
sisa-sisa metabolism berupa urine, jadi betapa pentingnya pemeriksaan urine dan
jelas pula apabila fungsi Ginjal gagal alias tidak mampu membuang zat-zat
buangan terjadilah penumpukan zat buangan yang sebagian besar adalah zat
bersifat asam, terjadilah pula acidosis. Acidosis karena kegagalan fungsi
Ginjal membuang sisa-sisa metabolism disebut metabolic acidosis. Diare
yang hebat disamping menyebabkan dehidrasi juga banyak membuang a.l. zat sodium-bicarbonate (NaHCO2), padahal sodium bicarbonate adalah alkali
penyeimbang asam-basa. Kehilangan zat sodium-bicarbonate
berarti terjadi acidosis pula. Kesimpulan adalah Organ Paru dan Organ Ginjal
sangat berperan dalam mengatur keseimbangan
asam-basa.
5. MAKANAN DAN MINUMAN
Yang hidup itu perlu makanan dan
minuman. “Engkau adalah apa yang engkau makan dan minum”. Makanan dan minuman
terdiri dari zat-zat nutrisi berupa: Protein,
Lemak, Karbohidrat, Vitamin, Mineral dan Air.
Protein (hewani dan nabati) didalam
proses pencernakan akan dipecah menjadi asam-amino, jelas namanya saja asam
jadi sifatnya asam. Demikian pula Lemak didalam proses pencernakan akan dipecah
menjadi asam-lemak, sifatnya asam. Demikianlah proses pencernakan banyak
menghasilkan bahan bersifat asam, misalnya lactic-acids,
ketoacids, organic acids, dll. Apabila
seperti telah diutarakan terdahulu, zat-zat asam tsb tidak dikelola tubuh
dengan baik, terjadilah acidosis dalam tubuh.
6. IMPLIKASI DARI ACIDOSIS.
Lama sudah diketahui sejak Dr. Otto Heinrich Warburg (ahli
fisiologi Jerman yang mendapat Hadiah Nobel 1931), menyatakan bahwa: “The root cause of cancer is too much
acidity in the body. Cancerous tissue are acidic, whereas healthy tissue are
alkaline. Water split into H+ and OH- ions, if there is an excess of H+, it is
acidic, if there is excess of OH- ions then it is alkaline”
Kekurang Oxygen dan acidosis adalah
semacam dua sisi mata uang, bila ada sisi yang satu adapula sisi yang lain.
Semua sel yang normal/sehat mutlak memerlukan oxygen, sebaliknya sel-sel cancer
dapat bertumbuh kembang tanpa oxygen – ini mutlak. Suatu kondisi kehilangan 35%
oxygen dalam waktu 48 jam saja sudah akan menjadi sel cancer.
7. UPAYA MENYEIMBANGKAN ASAM-BASA
Dari uraian terdahulu, ternyata tubuh
akan sakit bila dalam keadaan acidosis dan sehat bila dalam kondisi alkalosis.
Berikut adalah upaya-upaya menjadikan tubuh menjadi alkalin, a.l.
·
Olah-raga,
merangsang metabolism dalam Paru, hirup Oxygen sedalam-dalamnya dan keluarkan (exhale) CO2 sebanyak-banyaknya.
Olah-raga olah pernafasan sangat baik dalam hal ini
·
Batasi
mengkonsumsi makanan/minuman yang dalam tubuh akan menjadi acidosis, berarti
tidak membebani fungsi Ginjal
·
Minumlah
air alkalin. Air yang baik memiliki clusters
kecil air dan mengandung keseimbangan mineral seperti Ca, Mg, Na, K, Fe
dst. Air yang seperti itu mempunyai pH >7,5
·
Mohon
membaca tulisan lain berjudul “Back to nature, apa dan bagaimana
yang dimaksud ?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar