Sabtu, 17 September 2016

Neuropathy2

  NEUROPATHY PADA HEWAN KECIL
Oleh : S. Dharmojono
Jl. Saco 34 – Ragunan, Jakarta 12550

                        Abstrak
Kasus neuropathy sering ditemui dalam praktek. Menurut jenisnya dibedakan kedalam Neuropathy degeneratif, N. imunitas, N. idiopatik dan N. genetik. Sedangkan dari aspek jaringan yang terkena adalah bisa motorik, sensorik dan autonomik. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis/riwayat pasien secara teliti. Umumnya prognosis Neurotrophy adalah dubius sampai infausta. Terapi dilakukan secara konvensional dengan pemberian neurotropik vitamin. Ada terapi alternatif yang perlu dipertimbangkan yaitu Akupunktur & Moksibasi (A&M). Peran A&M dapat mandiri, aditif ataupun komplementer. Rangsangan A&M berupa rangsangan kombinasi yaitu akupunktur, elektro-akupunktur, moksibasi dan aquapunktur. Terapi lain, misalnya hidroterapi, fisioterapi juga dapat disertakan. Tujuan terapi adalah rehabilitatif.
Kata kunci: neuroterapi, rangsang akupunktur, elektro-akupunktur, aquapunktur dan moksibasi

I.                   PENDAHULUAN

Neuropathy adalah penyakit  terjadinya kelemahan pada system syaraf. Kelainan syaraf ini dapat terjadi pada system syaraf tunggal, yang disebut mononeuropathy, dapat pula melibatkan beberapa system syaraf yang disebut polyneuropathy. Pada poly-neuropathy biasanya terjadi symetris (bilateral). Proses Neuropathy dapat terjadi acut, subakut ataupun khronik

II.                NEUROPATHY MENURUT SEBABNYA
Neuropathy secara garis besar disebabkan oleh proses degenerasi syaraf motorik atau syaraf sensorik, dapat pula oleh faktor imunitas (immune mediated neuropathy) dan faktor Idiopathik.
1.      Neuropathy degeneratif, yang paling banyak kasusnya, disebabkan oleh
neuropathy otot spinal (spinal muscular neuropathy), neuropathy aksonal (axonal neuropathy) dan neuropathy sensoris (sensory neuropathy). Sistem syaraf yang terlibat dapat system syaraf cranial ataupun system syaraf periferi. Neuropathy jenis ini dapat timbul sejak anak (puppy, kitten) yang dikenal sebagai premature neuropathy, dapat pula pada usia agak dewasa 1-2 tahun

2.      Neuropathy immunity, melibatkan kelainan metabolik (endocrine) misalnya dalam Diabetus mellitus, hypothyroid neropathy, dll. Dapat juga menyangkut sistem vascular (vascular neuropathy) atau adanya pertumbuhan jaringan tidak wajar tumor/cancer (neoplastic neuropathy)

3.      Idiopathic neuropathy, sangat bermacam penyebabnya, bisa oleh radang, infeksi, trauma, keracunan atau tick paralysis

4.      Genetic neuropathy (breed related neuropathy), diketahui beberapa ras anjing/kucing mempunyai predileksi menderita neuropathy, misalnya pada Dachshund, Labrador, Pyrenean, Dobermann, dan umumnya bangsa anjing ukuran besar.
Dari empat sebab neuropathy tsb, paling banyak ditemui dalam praktek adalah Neuropathy generatif.

III.             SYMPTOMATOLOGY NEUROPATHY

Spinal Motor (Muscular) Neuropathy (SMN) yang sudah timbul pada usia muda (6-8 minggu) disebut premature neuropathy atau accelerated neuropathy dengan gejala2: kurus, berat badan bisa hanya 30% dari pertumbuhan yang normal. Penderita sangat lemah, tremor pada tubuh dan kepala. Terjadi pula kelemahan pada otot maseter dan lidah, sehingga penderita kesulitan makan dan minum. Reflex menurun, terjadi tetraparesis atau tetraplegia dan tidak mampu mengangkat kepalanya.

Pada pemeriksaan patologik ditemukan kerusakan pada motor neuron dalam cornua ventralis dari spinal cord dan nuclei pada bagian tertentu dalam batang otak (brain stem) terutama pada bagian hypoglossal. Ditemukan juga adanya chromatolysis, pembengkakan dendrit dan axon didalam materi abu (grey matter) dari spinal cord. Sel-sel axon dipenuhi dengan akumulasi neurofilament secara massif.

Pada SMN yang lebih lanjut, pada usia 6-12 bulan, disebut Intermediate disease, gejala karakteristik berupa kelemahan pada otot proximal anggota tubuh (limb girdles and trunk). Cara berjalan penderita seperti jalannya peraga (waddling fashion) dan mulai terlihat atrofi otot proximal anggota tubuh dan otot paraspinal lumbar atau otot intercostal sehingga mengganggu mekanisme respirasi.

Pada SMN yang khronik, dapat bertahan sampai usia >7 th, karena prosesnya lambat (slowly progressive disease). Gejalanya kurang berat badan, kelainan motoriknya tidak begitu nampak. Pada pemeriksaan mikroskopikpun motor neuron masih dalam keadaan intak dan hanya sedikit terlihat pembengkakan axonal

Spinal Sensory Neuropathy (SSN), terlihat hilang atau kurang rasa nyeri. Sensasi menurun, ditemukan paresthesia yang mendorong penderita melakukan self mutilation. Reflek menurun atau hilang tetapi tidak terjadi atrofi.

Autonomic neuropathy (AN), terlihat gejala2 dilatasi pupil mata, sekresi air mata dan salivasi berkurang, kadang ditemukan bradycardia. Tetapi yang sering terjadi adalah gejala campuran dengan jenis neurotrophy lainnya.
   
IV.             DIAGNOSIS & PROGNOSIS
Dari aspek A&M diagnosis didasarkan kepada 4-cara pemeriksaan (1. Pengamatan, 2. Membau dan mendengar, 3. Meraba/palpasi/perkusi, 4. Wawancara). Dari data-data hasil pemeriksakan dapat dirumuskan Neuropathy motorik, sensorik, atau autonomik, kemudian carilah latar belakang yang mendasarinya. Neuropathy yang jenis manapun tetap letak kelainannya adalah didalam susunan syaraf pusat (otak dan batang otak) yang didalam A&M adalah organ/meridian GV, sehingga menurut A&M, neuropathy didiagnosis sbb:
Keluhan utama    : Neuropathy
Letak Kelainan    : Organ Istimewa GV
Jenis kelainan      : defisiensi, dingin, didalam organ
Penyebab             : II atau III

Mengingat bahwa kerusakan sel-sel syaraf itu permanen (daya regenerasi sel syaraf mendekati nol), maka prognosis neuropathy antara dubius sampai infausta. Penderita bisa hidup (berbahagia) dengan alat bantu meskipun cacat
V.                TERAPI.
Arah terapi neuropathy adalah terapi rehabilitatif. Upaya terpadu pemberian neurotropik vitamin dan mineral, fisioterapi, hidroterapi dan berbagai latihan fisik lainnya. Buatkan roda bilamana mungkin

VI.              BAHASAN DARI ASPEK AKUPUNKTUR & MOKSIBASI (A&M)
Menurut teori Zangfu, ada organ umum dan organ istimewa. Susunan syaraf pusat (otak dan batang otak) termasuk organ istimewa, yaitu GV. Meridian GV mengalir dari titik diantara pangkal ekor sebelah ventral dan anus (GV-1), kemudian sepanjang procesus spinosis kearah cranial berakhir di tengah gigi seri (incisivum).
Sedangkan otot (muscle) termasuk jaringan asesori yang di “pelihara” oleh meridian/organ SP sedangkan tendon adalah organ asesori dari GB/LR dan skeletal adalah menjadi tanggung jawabnya organ KI (Ginjal). Karena letak di organ GV (Syaraf pusat), maka dipilih sebagai:
Titik utama adalah : titik GV (1,2, 4, 14, 16, 20).
Sebagai titik penunjang dipilih (tergantung kepada jaringan yang menderita) dipilih titik (kalau dikaki belakang) SP-6, 9, 10 dan GB-34 (titik dominan tendon). Kalau dikaki depan dipilih titik LI-4, 11, 15 dan sebagai
Titik tambahan dipilih titik ST-36.
Teknik Elektro terapi :
Karena menyangkut syaraf dalam kondisi defisien, maka diperlukan rangsangan lama (20-30 m) dan regular, karena itu dipakai elektro-akupunktur. Irama rangsangnya dapat dipilih regular (continues) atau dense-disperse. untuk m. GV katode pada GV-2 dan anode pada GV-4, bergantian katode pada GV-14 dan anode pada GV-16. Untuk titik dikaki depan : katode pada LI-4 dan anode pada LI-15, untuk dikaki belakang katode pada ST-36 dan anode pada GB-34, sementara iu arahkan
Teknik Moksibasi:
Karena dingin (lihat diagnosis) maka penderita perlu moksibasi, dalam hal ini dipakai TDP (Thermal Deep Penetration) juga selama 20-30 menit.
Teknik aqua-akupunktur:
Pada titik-titik tertentu dengan bergantian dapat dilakukan aqua-akupunktur dengan vitamin neurotopik dengan dosis 1-2 ml pada masing-masing titik terpilih, misalnya pada GV-1, GV-4, GV-16 atau pada titik penunjang SP-6, LI-15
Tujuan terapi adalah rehabilitatif (bukan kuratif) 2-3 rawatan tiap seminggu. Paket rawatan 10 kali dan dapat diulang dengan paket rawatan berikutnya setelah diistirahatkan selam 2 minggu. Dianjurkan kepada pemiliknya untuk dengan teratur dan disiplin latihan gerak

                 Lokasi titik tsb diatas adalah sbb:
            GV-1 (Changqiang), ditengah antara legokan pangkal ekor ventral dengan anus.
            GV-2 (Yaoshu), bagian dorsal pangkal ekor, dorsal sacrococcygeal
            GV-4 (Mingmen), ditengah L-2 dan L-3 digaris dorsal
            GV-14 (Dazhui), dorsal antara C-7 dengan Th-1
            GV-16 (Feng Fu), ditengah dorsal tepat dibawah protuberansia occipitalis
GV-20 (Baihui), caudal perpotongan garis dorsal (m. GV) dengan garis yang menghubungkan kedua pangkal telinga
            SP-6 (Sanjinciao), 3cun proksimal bagian medial malleolus tibialis di caudal os tibialis
            SP-9 (Yinlinquen), bagian bawah medial condyle tibialis
SP-10 (Xuehai), 2cun diatas cranio medial patella dalam keadaan sendi patella di bengkokan
GB-34 (Yanglinquen), dibawah sebelah lateral sendi patella tepat dibawah caput fibula
LI-4 (Hequ), diantara os metacarpal 1 dan 2 setinggi pertengahan os phalanx 2
LI-11 (Quchi), diujung lipatan bila sendi siku (elbow) dibengkokan
LI-15 (Chienyu), ujung sendi bahu craniodistal caput acromial
ST-36 (Zusanli), 3cun distal patella kemudian 1cun lateral


Referensi
Chang Beohm Ahn et al       : Sa-Ahm Five Element Acupuncture (Jams, Sept, 2010)
Christina Matern                  : Acupuncture for dogs & cats (Thieme, Stuttgart – New York, 2012)
Dharmojono                          : Menghayati Teori & Praktek Akupunktur dan Moksibasi. Jilid I & II (Agriwidya, Jakarta 2001).
…….,,…….                            : Panduan Praktek Akupunktur Veteriner (Dharma Scientific Publ, 2015).
Kyle G Braund                      : Degenerative causes of neuropathies in dogs & cats (VetMed, August 1996)
……..,,……..                          : Endogenous causes of neuropathies in dogs & cats (VetMed, August, 1996)
…………….                           : Idiopathic and exogenous causes of neuropathies in dogs & cats (VetMed, August, 1996)

Stephen Brown                      : Some thought on Active Points (The North American Journal of Oriental Medicine, July, 2005  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar