Senin, 19 September 2016

“BACK TO NATURE”
APA DAN BAGAIMANA YANG DIMAKSUD ?
OLEH:  Dharmojono
(Jl. Saco 34 – Ragunan, Jakarta 12550)
1.      Orang pergi ke Dokter untuk berkunsultasi, maksudnya tanya jawab/diskusi tentang penyakit yang diidapnya. Tetapi apa yang terjadi ? Dokter hanya menanyakan apa ke luhannya, selanjutnya disuruh pe riksa di Laboratorium (feses, urine, darah), USG, EKG, radiologi, dsb. Kemudian dokter membaca hasil lab itu dan memberikan resep. Padahal sebenarnya pasien perlu diedukasi/ informasi/pencerahan abc-nya pe nyakit yang sedang diidapnya itu. Alasannya bagaimana sempat kalau pasienya begitu berjubel ? Padahal jangan serahkan urusan kesehatan kepada dokter semata, tapi justru kesehatan adalah tanggung jawab masing2, coba fikirkan apa yang akan dikemukakan dibawah ini.

2.      Dari aspek asalnya penyakit/kelainan itu diskemakan sbb (Koentjaraningrt et al dalam: “Ilmu2 Sosial dalam pembangunan Kesehatan”, 1985),

·         Perilakunya sendiri (60%), mis: merokok, miras, nar koba, work alcoholic, waktu dan posisi tidur, makan /minum, cara nonton TV, computer berjam2, dst.
·         Bawaan/genetic (20%), mis: kelainan tulang, bentuk tubuh (endomorph, meso morph, ektomorph), diabetes mellitus, hipertensi, cancer dsb, sangat erat hubung annya dengan DNA yang terbawa dari ortunya.
·         Lingkungan (10%), mis: sinar matahari, polusi udara/air, gas buangan, debu, pengawet makanan (borak, formalin, zat warna, dll).
·         Penyakit “kedokteran” (10%), maksudnya adalah yang dokter dapat langsung melakukan tindakan dan perawatan, mis: malaria, db, typhus, tbc dan penyakit infeksi (kuman, bakteri, pa rasite, jamur, virus, kera cunan dsb) dan penyakit2 bedah
Nah kalau diperhatikan apakah bisa dokter menanggulangi 3-yang disebut terdahulu ? Dokter hanya bisa menolong yang 10% saja ! Yang lainnya tergantung kepada kemauan / upaya/disiplin diri sendiri !, tetapi mestinya dokterlah yang memberi pencerahan akan aspek2 tsb.
3.      Berikut adalah petunjuk “perilaku sehat” yang tersirat dalam Ilmu Akupunktur & Moksibasi, yang sumbernya adalah memahami dan menyesuaikan dengan kaidah-kaidah alam, yang menurut penulis inilah yang sebenarnya “back to nature”, dalam menjaga kesehatan.
Beginilah rumusannya:  Hiduplah dengan TBBD

·         T(eratur), keteraturan dalam melakukan kegiatan-kegiatan keseharian mis: makan/ minum, bekerja/istirahat, ti dur, bab/bak, olah gerak, dsb.
·         B(erkala), kegiatan2 seperti tsb dalam T, upayakan kon sisten, pada waktunya, con toh : sarapan jam 06.00, makan siang jam 13.00, makan malam jam 19.00, belajar jam 20.00-23.00, BAB jam 06.00, tidur siang jam 13-16 , tidur malam jam 23.00, begitulan seterusnya dengan kegiatan lainnya. Bukankah sholat mengajarkan disiplin yang harus dilakukannya pa da waktu-waktu tertentu ?
·         B(erirama), melakukan kegi atan seperti dalam TB ter dahulu upayakan dengan berirama, maksudnya tidak acak-acakan, tergesa-gesa, ti-dak asal-asalan, melainkan dengan nyaman dan santai, berirama !
·         D(aur ulang), maksudnya dalam menjalankan TBB di atas bukan untuk hari ini saja, melainkan ya besok ya lusa ya seterusnya laksana siklus, berdaur ulang.

4.      Mengapa harus TBBD. Karena kaidah-alam itu TBBD, perhatikan misal: matahari terbit ditimur dan terbenam dibarat begitu seterusnya nyaris pada waktu yang sama. Bulan sabit dan bulan purnama terjadi setiap tangga 1 dan 15, begitu seterusnya. Gerhana matahari/bulan terjadi begitu adanya sehingga orang dapat menghitungnya. Begitu pula siklus musim kemarau/hujan (dinegara “sana” ada siklus musim : spring-summer- autum- winter), tiupan angin siang/malam, siang berganti malam dst. Kalau di “review” bukankah kaidah-alam itu TBBD ?. Menentang kaidah-alam akan sakit, mengikuti kaidah-alam adalah sehat, tak mungkin manusia menentang kaidah-alam karena tak sebanding, manusia itu mikro kosmos, alam itu makrokosmos. Jangan menentang kaidah-alam ! Apabila didalam tubuh terjadi proses TBBD, itu sehat, perhatikan sirkulasi darah, respirasi, detak jantung, menstruasi, nafsu makan, nafsu birahi dll, harus terjadi secara TBBD.

5.      Nutrisi/zat gizi, hidup memerlukan makanan dan minuman, bahkan ada ungkapan “engkau adalah apa yang engkau makan/minum”. Alam ini menyediakan makanan dan minum an bagi kesehatanmu. Zat-nutrisi apakah itu ?

·         Protein (Hewani: daging, susu, telur, ikan) atau (Nabati: kacang2an, biji2an,dll)
·         Lemak (Hewani: daging, susu, telur, ikan) atau  (Nabati: minyak kelapa/sawit, santan, dsb
·         Karbohidrat, beras, jagung, sagu, umbi2an lainnya
·         Vitamin (Larut dalam air: B komplek dan C) dan (Larut dalam minyak: A, D, E, K) ada didalam sayuran dan buah-buahan segar
·         Mineral/unsur : Na, Cl, Mg,  Se, Fe, J, dsb.
·         Air putih bersih

5.1.            Upayakan menu sehari-hari mengandung zat-nutrisi tsb di atas.
5.2.            Sayuran dan buah-buahan makin bervariasi makin baik, harus dicuci bersih dan     hindari menu yang monoton
5.3.            Tidak ada pantangan, yang ada adalah tidak berlebihan dan tidak kekurangan
5.4.            Ubah paradigma minum,  jangan minum hanya kalau haus saja, melainkan minum
karena kebutuhan tubuh. Air merupakan komponen ter besar dalam tubuh (+/- 70%) dan diperlukan untuk proses-proses metabolism, trans portasi,  absorbsi dan sebagai media yang luwes untuk proses-proses lainnya.
5.5.            Lansia karena kemam puan membentuk vit & mineral dalam tubuh sendiri sudah berkurang memang perlu masukkan dari luar (su plemen), demikian pula orang yang sedang sakit

6.      Kaidah 5-unsur

Upayakan lingkungan (habitat) kita terdapat 5-unsur, apakah itu ?

6.1.            KAYU(pepohonan). Pepohonan itu didominasi oleh warna hijau dan yang hijau Itu mengandung chlorofil yaitu tem patnya proses per tukaran zat (metabolism) pada tumbuh-tumbuhan, sirkulasi oksigen-carbon dioksida (CO2). Proses tsb berkonspirasi dengan melekul-molekul lainnya (hydrogen, nitrogen, dll) memelihara kese      imbangan molekul-molekul da lam udara a.l. kelembaban (humi dity) yang sangat dibutuhkan mahluk hidup. Hijau me mancarkan sinar bergelombang panjang yang mudah ditangkap indera dan menyebabkan ke sejukan

6.2.            API (matahari). Sumber energy asli mahluk bumi adalah matahari. Upayakan sinar     mata hari langsung atau tidak langsung dapat masuk keruang-ruang rumah dan lingkungan kita. Sinar matahari akan menyulut per tukaran zat dalam tubuh. Reaksi-reaksi biokimia didalam tubuh banyak dipicu oleh sinar matahari, misalnya proses    ter bentuknya vit-D. Juga sinar mata hari merupakan desinfektan luar biasa dan gratis pula. Belum lagi sinar infra-red, ultra violet dan sinar-sinar lainnya.

6.3.            TANAH (habitat atau disebut “spirit of earth”). Hidup itu perlu habitat, yaitu lahan tanah. Tanah habitat adalah sumber bahan makanan dan minuman. Peliharalah kesuburan tanah. Sisakan tanah dilingkungan kita, agar tumbuh-tumbuhan dan mahluk-mahluk lain seperti cacing tanah, kumbang, semut, dll hidup. Mereka itu memelihara hara tanah. Tanah merupakan sekaligus penyaring dan pe nyimpan air.

6.4.            ATMOSFER (udara, “spirit of heaven”). Didalam atmosfer terkandung unsur-unsur hy dro gen, oksigen, nitrogen, gelom bang-gelombang listrik dan elektro magnet, ion-ion ber muatan listrik negatif dan positif yang seimbang dinamis. Biarkan atmosfer/udara memasukki ruangan-ruangan rumah dan habitat kita. “Spirit of heaven”  ini akan memelihara keseimbangan jiwa-raga kita dengan lingkungan.

6.5.            AIR. Semuanya diciptakan dari air, tanpa air tiada ke hidupan. Air mengandung mine ral yang dibutuhkan, ber syukurlah yang memiliki sumber air yang bagus dilingkungannya. Air bergerak luwes, sambil ber sirkulasi memperdengarkan ge mericik suara yang TBBD, me nyegarkan tubuh dan ke nyamanan/ketenangan jiwa.
Nah, apa yang anda rasakan bila anda menyaksikan pemandangan atau lukisan  pemandangan alam yang mengandung 5-unsur seperti diatas ?
7.      Lakukan 4-latihan (4-exercises).

7.1.            Latihan fisik (physical exercise). Badan harus bergerak. Tanda kehidupan adalah adanya pergerakan. Tubuh kita terdiri dari organ-organ, jaringan-jaringan dan sel-sel, otot, tendon, skeletal, syaraf, sendi-sendi, dsb. Semuanya harus dilatih bergerak untuk menghindari “kebekuan dan kekakuan”. Pergerakan me merlukan energy, jadi pada hakekatnya memicu pertukaran zat (metabolism sel), me lancarkan system sirkulasi (darah, hormone, getah bening, biolistrik syaraf, dll). Berjalan kaki dan berenang adalah pergerakan yang bagus untuk kaum muda sampai lansia. Sehat adalah karena system sirkulasi lancar dan persendian luwes.

7.2.            Latihan pikiran (Brain exercise). Jangan berhenti belajar, karena belajar pada hakekatnya adalah melatih sel-sel otak. Semua orang pasti punya profesi yang digemari, update lah setiap waktu melalui bacaan, video, internet, analisa-analisa medsos dibidang mi natnya masing-masing. Selalu mengasah otak akan mengurangi resiko sakit “ingatan”, pelupa, pikun, stroke, alzaheimer, dis orientasi, dll.

7.3.            Latihan mental (Mental exercise). Manusia itu terdiri dari jiwa dan raga. Mau-tidak mau raga akan mengalami degenerasi (proses penuaan, ageing pro cess), tetapi jiwa tidak. Bahkan jiwa bisa dibina, laksanakan perintah-perintah agama, hindari larangan-larangannya.Makin usia makin bijak, anggun, mudah memaafkan, penuh pengertian dan sabar, bukan sebaliknya tua-tua menjadi bawel, sulit diatur, semaunya sendiri, asosial, ngomel, antagonis , marah-marah dan semacamnya. Sa- darkah anda perilaku-perilaku yang disebut akhir-akhir me nyebabkan tekanan darah naik, respirasi asthmatik, detak jan tung arithmik, dan ketidak aturan lainnya  ?

7.4.            Latihan social (social exercise). Bergaullah, manusia adalah mahluk social. Teman /sahabat itu sangat diperlukan. Ikutlah berorganisasi, paguyuban, re-uni, tengok teman yang sedang sakit, hadiri undangan, layat teman yang meninggal, dsb. Meskipun berjalan bertongkat, atau naik kursi roda tidak perlu “minder” atau malu karena me mang begitu adanya ?. Terimalah begitu adanya. Lansia memakai tongkat atau kursi roda wajar ‘kan ?,
Hubungan antar Organ (Zangfu)
Didalam Ilmu Akupunktur & Moksibasi khususnya Teori Zangfu dan Zangxiang dikenal hubungan Organ IBU-ANAK, Organ SUAMI-ISTRI dan Organ SEJODOH. Peliharalah didalam keluarga hubungan yang selalu harmonis antara IBU-ANAK, SUAMI-ISTRI dan SEJODOH. Penyebab stress yang utama adalah hubungan yang retak antara yang tsb diatas.
1.      Organ IBU-ANAK, adanya hubungan ini sebenarnya implikasi dari Teori 5-Unsur (Using), yaitu organ yang mendahului adalah Ibu dari organ yang kemudian. Contohnya adalah Organ Lambung/Limpa-Pankreas adalah Ibu dari organ Usus Besar/Paru. Organ Kandung Kemih/Ginjal adalah organ anak dari Usus Besar/Paru, dst. Apabila Anak sakit maka Ibu akan ikut menderita demikian sebaliknya Ibu sakit anak akan menderita
2.      Organ SUAMI-ISTRI, hubungan suami istri harus seimbang dinamis, maknanya adalah peran suami harus lebih besar daripada istri. Contohnya : organ Lambung/Limpa-pankreas harus lebih dominan dari pala Kandung Empedu-Hati
3.      Organ SEJODOH, yaitu antar sahabat (orang yang selalu jodoh) harus terjalin mesra penuh pengertian dan saling melindungi. Contoh antara Kandung Kemih-Ginjal atau antara Lambung dan Limpa-pankreas
Hubungan yang rukun, serasi, saling mencintai antar Suami-Istri-Anak-Sahabat membuat bahagia dan sejahtera.
Nah, hal-hal yang diutarakan diatas itulah yang sebenar-benarnya “back to nature”, yaitu kembali mengikuti kaidah-kaidah alam. Install lah diri kita dengan kaidah-kaidah alam ! Yang dibutuhkan hanyalah disiplin dan konsistensi anda. Kesehatan ada ditangan anda sendiri bukan pada Dokter ! Dokter hanya menangani 10% saja dari masalah kesehatan anda. Manusia terdiri dari jiwa dan raga. Orang berjubel ke Rumah Sakit hanya mengurusi raga saja. Jiwa nya ? Apabila anda mampu melaksanakan “back to nature” seperti terurai diatas, anda sangat membantu supaya orang tidak berjubel ke Rumah Sakit !













                                                                               




                                                                                         




Tidak ada komentar:

Posting Komentar