“BACK TO NATURE”
APA DAN BAGAIMANA YANG
DIMAKSUD ?
OLEH: Dharmojono
(Jl. Saco 34 – Ragunan,
Jakarta 12550)
1.
Orang
pergi ke Dokter untuk berkunsultasi, maksudnya tanya jawab/diskusi tentang
penyakit yang diidapnya. Tetapi apa yang terjadi ? Dokter hanya menanyakan apa
ke luhannya, selanjutnya disuruh pe riksa di Laboratorium (feses, urine,
darah), USG, EKG, radiologi, dsb. Kemudian dokter membaca hasil lab itu dan
memberikan resep. Padahal sebenarnya pasien perlu diedukasi/ informasi/pencerahan
abc-nya pe nyakit yang sedang diidapnya itu. Alasannya bagaimana sempat kalau
pasienya begitu berjubel ? Padahal jangan serahkan urusan kesehatan kepada
dokter semata, tapi justru kesehatan adalah tanggung jawab masing2, coba
fikirkan apa yang akan dikemukakan dibawah ini.
2.
Dari
aspek asalnya penyakit/kelainan itu diskemakan sbb (Koentjaraningrt et al dalam: “Ilmu2 Sosial dalam pembangunan
Kesehatan”, 1985),
·
Perilakunya sendiri (60%), mis: merokok, miras, nar koba, work alcoholic, waktu dan posisi tidur,
makan /minum, cara nonton TV, computer berjam2, dst.
·
Bawaan/genetic (20%), mis: kelainan tulang, bentuk tubuh
(endomorph, meso morph, ektomorph), diabetes mellitus, hipertensi, cancer dsb,
sangat erat hubung annya dengan DNA yang terbawa dari ortunya.
·
Lingkungan (10%), mis: sinar matahari, polusi
udara/air, gas buangan, debu, pengawet makanan (borak, formalin, zat warna,
dll).
·
Penyakit “kedokteran” (10%), maksudnya adalah yang dokter dapat
langsung melakukan tindakan dan perawatan, mis: malaria, db, typhus, tbc dan
penyakit infeksi (kuman, bakteri, pa rasite, jamur, virus, kera cunan dsb) dan
penyakit2 bedah
Nah kalau diperhatikan apakah bisa
dokter menanggulangi 3-yang disebut terdahulu ? Dokter hanya bisa menolong yang
10% saja ! Yang lainnya tergantung kepada kemauan / upaya/disiplin diri sendiri
!, tetapi mestinya dokterlah yang memberi pencerahan akan aspek2 tsb.
3. Berikut adalah petunjuk “perilaku
sehat” yang tersirat dalam Ilmu Akupunktur & Moksibasi, yang sumbernya
adalah memahami dan menyesuaikan dengan kaidah-kaidah
alam, yang menurut penulis inilah yang sebenarnya “back to nature”, dalam
menjaga kesehatan.
Beginilah rumusannya: Hiduplah dengan TBBD
·
T(eratur), keteraturan dalam melakukan kegiatan-kegiatan
keseharian mis: makan/ minum, bekerja/istirahat, ti dur, bab/bak, olah gerak,
dsb.
·
B(erkala), kegiatan2 seperti tsb dalam T, upayakan kon sisten, pada waktunya,
con toh : sarapan jam 06.00, makan siang jam 13.00, makan malam jam 19.00,
belajar jam 20.00-23.00, BAB jam 06.00, tidur siang jam 13-16 , tidur malam jam
23.00, begitulan seterusnya dengan kegiatan lainnya. Bukankah sholat
mengajarkan disiplin yang harus dilakukannya pa da waktu-waktu tertentu ?
·
B(erirama), melakukan kegi atan seperti dalam TB ter dahulu upayakan dengan berirama,
maksudnya tidak acak-acakan, tergesa-gesa, ti-dak asal-asalan, melainkan dengan
nyaman dan santai, berirama !
·
D(aur ulang), maksudnya dalam menjalankan TBB di atas bukan untuk hari ini saja,
melainkan ya besok ya lusa ya seterusnya laksana siklus, berdaur ulang.
4.
Mengapa
harus TBBD. Karena kaidah-alam itu TBBD, perhatikan misal: matahari terbit
ditimur dan terbenam dibarat begitu seterusnya nyaris pada waktu yang sama.
Bulan sabit dan bulan purnama terjadi setiap tangga 1 dan 15, begitu
seterusnya. Gerhana matahari/bulan terjadi begitu adanya sehingga orang dapat
menghitungnya. Begitu pula siklus musim kemarau/hujan (dinegara “sana” ada siklus
musim : spring-summer- autum- winter), tiupan angin siang/malam, siang
berganti malam dst. Kalau di “review” bukankah kaidah-alam itu TBBD ?. Menentang kaidah-alam akan
sakit, mengikuti kaidah-alam adalah sehat, tak mungkin manusia menentang
kaidah-alam karena tak sebanding, manusia itu mikro kosmos, alam itu
makrokosmos. Jangan menentang kaidah-alam ! Apabila didalam tubuh terjadi proses
TBBD, itu sehat, perhatikan sirkulasi darah, respirasi, detak jantung, menstruasi,
nafsu makan, nafsu birahi dll, harus terjadi secara TBBD.
5.
Nutrisi/zat gizi, hidup memerlukan makanan dan
minuman, bahkan ada ungkapan “engkau
adalah apa yang engkau makan/minum”. Alam ini menyediakan makanan dan minum
an bagi kesehatanmu. Zat-nutrisi apakah itu ?
·
Protein (Hewani: daging, susu, telur, ikan)
atau (Nabati: kacang2an, biji2an,dll)
·
Lemak (Hewani: daging, susu, telur, ikan)
atau (Nabati: minyak kelapa/sawit,
santan, dsb
·
Karbohidrat, beras, jagung, sagu, umbi2an lainnya
·
Vitamin (Larut dalam air: B komplek dan C)
dan (Larut dalam minyak: A, D, E, K) ada didalam sayuran dan buah-buahan segar
·
Mineral/unsur : Na, Cl, Mg, Se, Fe, J, dsb.
·
Air putih bersih
5.1.
Upayakan
menu sehari-hari mengandung zat-nutrisi tsb di atas.
5.2.
Sayuran
dan buah-buahan makin bervariasi makin baik, harus dicuci bersih dan hindari menu yang monoton
5.3.
Tidak
ada pantangan, yang ada adalah tidak
berlebihan dan tidak kekurangan
5.4.
Ubah
paradigma minum, jangan minum hanya kalau
haus saja, melainkan minum
karena
kebutuhan tubuh. Air merupakan komponen ter besar dalam tubuh (+/- 70%) dan
diperlukan untuk proses-proses metabolism, trans portasi, absorbsi dan sebagai media yang luwes untuk
proses-proses lainnya.
5.5.
Lansia
karena kemam puan membentuk vit & mineral dalam tubuh sendiri sudah berkurang
memang perlu masukkan dari luar (su plemen), demikian pula orang yang sedang
sakit
6.
Kaidah 5-unsur
Upayakan lingkungan (habitat) kita
terdapat 5-unsur, apakah itu ?
6.1.
KAYU(pepohonan).
Pepohonan itu didominasi oleh warna hijau dan yang hijau Itu mengandung
chlorofil yaitu tem patnya proses per tukaran zat (metabolism) pada tumbuh-tumbuhan,
sirkulasi oksigen-carbon dioksida (CO2). Proses tsb berkonspirasi dengan
melekul-molekul lainnya (hydrogen, nitrogen, dll) memelihara kese imbangan molekul-molekul da lam udara
a.l. kelembaban (humi dity) yang sangat dibutuhkan mahluk hidup. Hijau me mancarkan
sinar bergelombang panjang yang mudah ditangkap indera dan menyebabkan ke sejukan
6.2.
API (matahari).
Sumber energy asli mahluk bumi adalah matahari. Upayakan sinar mata hari langsung atau tidak langsung
dapat masuk keruang-ruang rumah dan lingkungan kita. Sinar matahari akan
menyulut per tukaran zat dalam tubuh. Reaksi-reaksi biokimia didalam tubuh
banyak dipicu oleh sinar matahari, misalnya proses ter bentuknya vit-D. Juga sinar mata hari
merupakan desinfektan luar biasa dan gratis pula. Belum lagi sinar infra-red,
ultra violet dan sinar-sinar lainnya.
6.3.
TANAH (habitat
atau disebut “spirit of earth”). Hidup itu perlu habitat, yaitu lahan tanah.
Tanah habitat adalah sumber bahan makanan dan minuman. Peliharalah kesuburan
tanah. Sisakan tanah dilingkungan kita, agar tumbuh-tumbuhan dan mahluk-mahluk
lain seperti cacing tanah, kumbang, semut, dll hidup. Mereka itu memelihara
hara tanah. Tanah merupakan sekaligus penyaring dan pe nyimpan air.
6.4.
ATMOSFER (udara, “spirit of heaven”).
Didalam atmosfer terkandung unsur-unsur hy dro gen, oksigen, nitrogen, gelom bang-gelombang
listrik dan elektro magnet, ion-ion ber muatan listrik negatif dan positif yang
seimbang dinamis. Biarkan atmosfer/udara memasukki ruangan-ruangan rumah dan
habitat kita. “Spirit of heaven” ini akan memelihara keseimbangan jiwa-raga
kita dengan lingkungan.
6.5.
AIR. Semuanya diciptakan dari air, tanpa air tiada ke hidupan.
Air mengandung mine ral yang dibutuhkan, ber syukurlah yang memiliki sumber air
yang bagus dilingkungannya. Air bergerak luwes, sambil ber sirkulasi
memperdengarkan ge mericik suara yang TBBD,
me nyegarkan tubuh dan ke nyamanan/ketenangan jiwa.
Nah, apa yang anda rasakan bila anda
menyaksikan pemandangan atau lukisan pemandangan
alam yang mengandung 5-unsur seperti
diatas ?
7. Lakukan 4-latihan (4-exercises).
7.1.
Latihan fisik (physical exercise). Badan harus bergerak. Tanda kehidupan adalah adanya
pergerakan. Tubuh kita terdiri dari organ-organ, jaringan-jaringan dan sel-sel,
otot, tendon, skeletal, syaraf, sendi-sendi, dsb. Semuanya harus dilatih
bergerak untuk menghindari “kebekuan dan kekakuan”. Pergerakan me merlukan
energy, jadi pada hakekatnya memicu pertukaran zat (metabolism sel), me lancarkan
system sirkulasi (darah, hormone, getah bening, biolistrik syaraf, dll).
Berjalan kaki dan berenang adalah pergerakan yang bagus untuk kaum muda sampai
lansia. Sehat adalah karena system sirkulasi lancar dan persendian luwes.
7.2.
Latihan pikiran (Brain exercise). Jangan berhenti belajar, karena belajar pada hakekatnya
adalah melatih sel-sel otak. Semua orang pasti punya profesi yang digemari, update lah setiap waktu melalui bacaan,
video, internet, analisa-analisa medsos dibidang mi natnya masing-masing.
Selalu mengasah otak akan mengurangi resiko sakit “ingatan”, pelupa, pikun,
stroke, alzaheimer, dis orientasi, dll.
7.3.
Latihan mental (Mental exercise). Manusia itu terdiri dari jiwa dan raga. Mau-tidak mau raga akan
mengalami degenerasi (proses penuaan, ageing
pro cess), tetapi jiwa tidak. Bahkan jiwa bisa dibina, laksanakan
perintah-perintah agama, hindari larangan-larangannya.Makin usia makin bijak,
anggun, mudah memaafkan, penuh pengertian dan sabar, bukan sebaliknya tua-tua
menjadi bawel, sulit diatur, semaunya sendiri, asosial, ngomel, antagonis ,
marah-marah dan semacamnya. Sa- darkah anda perilaku-perilaku yang disebut
akhir-akhir me nyebabkan tekanan darah naik, respirasi asthmatik, detak jan tung
arithmik, dan ketidak aturan lainnya ?
7.4.
Latihan social (social exercise). Bergaullah, manusia adalah mahluk social. Teman /sahabat itu sangat
diperlukan. Ikutlah berorganisasi, paguyuban, re-uni, tengok teman yang sedang sakit,
hadiri undangan, layat teman yang meninggal, dsb. Meskipun berjalan bertongkat,
atau naik kursi roda tidak perlu “minder” atau malu karena me mang begitu
adanya ?. Terimalah begitu adanya. Lansia memakai tongkat atau kursi roda wajar
‘kan ?,
Hubungan antar Organ
(Zangfu)
Didalam Ilmu Akupunktur & Moksibasi khususnya Teori
Zangfu dan Zangxiang dikenal hubungan Organ IBU-ANAK, Organ SUAMI-ISTRI dan
Organ SEJODOH. Peliharalah didalam keluarga hubungan yang selalu harmonis
antara IBU-ANAK, SUAMI-ISTRI dan SEJODOH. Penyebab stress yang utama adalah
hubungan yang retak antara yang tsb diatas.
1.
Organ
IBU-ANAK, adanya hubungan ini
sebenarnya implikasi dari Teori 5-Unsur (Using), yaitu organ yang mendahului
adalah Ibu dari organ yang kemudian. Contohnya adalah Organ Lambung/Limpa-Pankreas
adalah Ibu dari organ Usus Besar/Paru. Organ Kandung Kemih/Ginjal adalah organ
anak dari Usus Besar/Paru, dst. Apabila Anak sakit maka Ibu akan ikut menderita
demikian sebaliknya Ibu sakit anak akan menderita
2.
Organ
SUAMI-ISTRI, hubungan suami istri
harus seimbang dinamis, maknanya adalah peran suami harus lebih besar daripada
istri. Contohnya : organ Lambung/Limpa-pankreas harus lebih dominan dari pala
Kandung Empedu-Hati
3.
Organ
SEJODOH, yaitu antar sahabat (orang
yang selalu jodoh) harus terjalin mesra penuh pengertian dan saling melindungi.
Contoh antara Kandung Kemih-Ginjal atau antara Lambung dan Limpa-pankreas
Hubungan yang rukun, serasi, saling mencintai antar
Suami-Istri-Anak-Sahabat membuat bahagia dan sejahtera.
Nah, hal-hal yang diutarakan diatas itulah yang
sebenar-benarnya “back to nature”, yaitu kembali mengikuti kaidah-kaidah alam. Install lah diri kita dengan
kaidah-kaidah alam ! Yang dibutuhkan hanyalah disiplin dan konsistensi anda.
Kesehatan ada ditangan anda sendiri bukan pada Dokter ! Dokter hanya menangani
10% saja dari masalah kesehatan anda. Manusia terdiri dari jiwa dan raga. Orang
berjubel ke Rumah Sakit hanya mengurusi raga saja. Jiwa nya ? Apabila anda
mampu melaksanakan “back to nature” seperti terurai diatas, anda sangat membantu supaya
orang tidak berjubel ke Rumah Sakit !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar