IGUANAS
Oleh: Drh.
S. Dharmojono
PENDAHULUAN
Iguana iguana adalah hewan yang hidup dipohon-pohon (tree living animal) dan
aktif disiang hari (daylight active
animal) atau disebut hewan diurnal.
Alaminya habitat Iguana adalah ditempat diwilayah ketinggian kurang dari 3000
kaki didaerah tropis dan subtropics. Asal usulnya diperkirakan dari Meksiko
sebelah utara sampai dengan ba gian tengah wilayah Amerika Selatan. Daerah yang
paling disukainya adalah wilayah dengan banyak pepohonan dengan dibawahnya sungai-sungai
yang mengalir
PENAMPILAN
FISIK
Iguana mempunyai anggota tubuh (kaki dan tangan) yang
pendek tetapi kuat dan dilengkapi dengan kuku yang kuat pula sebagai alat
karena naluri Iguana senang memanjat dan menggali. Ekornya juga kuat dan
panjang, ekor ini dapat mencapai panjang 6-6,5 kaki.
Iguana jantan akan bertumbuh lebih besar dan warna kulit
tubuhnya lebih terang dibanding dengan yang betina. Warna tubuh Iguana jantan
ini makin jelas dan nyata (distinct
color) ketika sedang musim kawin.
Iguana baik jantan maupn betina mempunyai sederetan 12-13 “lubang-lubang” (“pores”) seperti halnya gurita pada
“tangan-tangan” nya yang sangat nyata tersusun kedalam sederetan disebelah
bawah kedua pinggul/paha, karena itu disebut “femoral pores”. “Pores”
ini berstrukturkan kelenjar yang mensekresi semacam bahan lilin (waxy substance) dimana Iguana menggunakannya sebagai pemberian tanda
wilayahnya (area marking) dan identitas satu sama lainnya. Ketika Iguana jantan
masak dewasa kelamin maka “femoral pores”
tsb berkembang dan menonjol kearah keluar. Perkembangan “femoral pores” tsb dimaksudkan sebagai alat “penghisap” agar jantan
Iguana lebih mampu memeluk betinanya dengan erat ketika melakukan aktivitas
kawin.
KULIT
IGUANAS
Seluruh kulit tubuh Iguanas diliputi oleh sisik
kecil-kecil (tiny scales). Iguanas
tidak dapat merubah warna kulitnya, sebagaimana kemam puan bunglon (chameleon), meskipun dibeberapa daerah
kulit bila terekpose sinar matahari akan kelihatan lebih gelap. Iguanas muda
berwarna hijau-kebiruan muda dengan “cincin-cincin” kulit lebih gelap pada
bagian ekornya. Setelah dewasa warna kulitnya lebih gelap menyerupai warna
tanah (earthy color) dengan
loreng-loreng vertical yang lebih gelap warnanya dari tubuh sampai keekor.
INDERA
IGUANAS
Indera penglihatan, pendengaran dan pembauannya sangat
kuat. Didalam habitat aslinya, Iguanas cenderung lebih wary, cepat ber sembunyi atau melarikan diri bila ada tanda-tanda
yang mem bahayakan keselamatannya. Iguanas adalah hewan pemanjat pohon yang
terampil. Mereka senang sekali berayun-ayun didahan-dahan dan cabang pohon
seharian apalagi bila dibawahnya ada air (sungai, danau, dll). Bila ada bahaya
atau ketakutan Iguanas akan meloncat keair yang ada dibawahnya (kadang dari
tempat yang cukup tinggi) dan berenang dengan cepat, dengan cara menangkupkan
kedua kaki depannya ketubuh dan berenang dengan mengibaskan ekornya. Iguanas
adalah perenang yang hebat. Iguanas juga mampu meloncat kedarat dari ketinggian
dan lari menyembunyikan diri dengan cepat dan bila terpepet bahaya, Iguana akan
mempertahankan dirinya dengan mempergunakan kuku, ekor dan gerahamnya untuk
melawan bahaya. Oleh karena itu pecinta Iguanas terutama kanak-kanak jangan sampai memperlakukan
Iguanasnya dengan kasar atau gerak an yang mengejutkan.
MUSIM KAWIN
Didalam habitat aslinya, musim kawin Iguanas terjadi
dalam bulan Januari-Februari setiap tahunnya. Setelah masa mengandung yang
waktunya 2 bulan, betina Iguanas akan menggali lubang ditanah/pasir yang
basah/lembab (moist), biasanya
didekat akar pepohonan dan disitulah betina Iguanas meletakkan 25-45 butir
telurnya. Dalam waktu 2 bulan telur-telur akan menetas. Bayi-bayi Iguanas
berukuran 25-30 cm, jadi cukup panjang. Iguanas akan bertumbuh sekitar 15-24 cm
setahun dan akan mencapai dewasa kelamin sekitar usia 3 tahun.
Karena dagingnya putih dan lembut dan kandungan
aphrodisiaknya, maka Iguanas (di Amerika Tengah) banyak diburu orang untuk di makan
termasuk telur-telurnya.
IGUANAS
SEBAGAI HEWAN KESAYANGAN (PET IGUANAS)
Diet
Didalam habitat aslinya, terutama Iguanas muda, sejak
menetas adalah herbivore, tetapi didalam
habitatnya tsb, mereka banyak menjumpai serangga atau cacing, dll. Karena itu
sebagai Iguana kesayangan jangan dilupakan memberikan makanan sumber protein
hewani seperti tsb. Iguanas yang lebih dewasa memerlukan lebih banyak porsi hijau-hijauan.
Iguanas muda harus diberi makan harian berupa 1 bagian protein hewani (ikan,
daging, ayam, telur) dan 2 bagian hijauan (brokoli, bayam, alfalfa, beet,
wortel, dll). Bahan makanan tsb harus dicacah sedemikian rupa dan dicampur sehingga
Iguanas muda dapat memakannya. Untuk berhemat waktu dan kere-potan bahan-bahan
makanan tsb dapat disiapkan untuk beberapa hari sekaligus dan disimpan dalam
lemari es. Berikan Iguanas makanan sekali atau 2 kali sehari dan tambahkan
vitamin-mineral. Sekali-sekali dapat diberikan makanan pellet anjing (dog food).
Iguana muda sangat cepat berkembang dan memerlukan
Calcium untuk pertumbuhan skeletalnya, sehingga pemberian Ca suplementasi harus
diperhatikan. Pada bahan makanan hijauan dapat pula di taburkan makanan untuk
kelinci/marmot (rabbit pellets).
Inilah cara termudah yang dapat dinasehatkan dan dilakukan oleh clients untuk memenuhi kebutuhan vitamin
& mineral. Untuk memberi makan kepada Iguana yang kurang nafsu makan atau
defisiensi vitamin & mineral dapat membeli kapsul kosong dan diisi dengan
makanan (powder) kemudian
digelontorkan (dengan alat piller
untuk kucing) langsung kedalam mulut Iguana.
Iguana yang lebih tua dapat diberi makanan harian atau
dijatah 2-3 kali seminggu dengan makanan berisi nutrisi-imbang. Sebagai sumber
protein hewani Iguana dapat diberi jengkerik, cacing (mealworms) atau anak tikus (Bahasa Jawa: cindil), meskipun ada
resiko terkena penyakit infeksi kalau hewan-hewan tsb membawa mikro-organisme.
Bahan tumbuhan (plant
materials) seperti dandelions
(daunan dan bunga-bungaan), bunga hisbiskus, mawar, nasturtium dapat pula diberikan sebagai selingan. Bahan-bahan yang
disebut terakhir pada masa sekarang banyak dijual ditoko rempah, jamu-jamuan
atau toko aroma terapi. Buah-buahan segar seperti papaya, berries, apel, pears, dll
dapat sekali-sekali diberikan sebagai tambahan sumber vitamin & mineral.
INTESTINAL INOCULATION
Didalam habitat aslinya ternyata Iguana muda
seringkali terlihat memakan feses Iguana induknya atau yang lebih tua. Kemudian
hari diketahui bahwa feses Iguana yang senior adalah sumber mikro-organisme
(bakteri dan protozoa) yang diperlukan Iguana muda dalam membantu proses
pencernakan. Iguana yang baru dilahirkan tidak atau sedikit sekali mengandung
mikro-organisme pencernakan dalam tubuhnya, itulah sebabnya secara instinktif
Iguana muda mencari dan memakan feses yang lebih tua. Nah, Iguana yang
dipelihara sebagai pet-animal sejak
kecil kekurangan mikroba ini, sehingga kepada clients atau pemelihara harap diberitahukan persoalan ini agar
yaitu agar memberikan mikroba asal feses Iguana yang tua kepada yang muda asal
feses tsb bebas parasit atau bakteri penyakit yang lain. Memberikan mikroba
dalam rangka membantu pencernakan Iguana muda disebut intestinal inoculation. Di Negara yang sudah maju, klinik hewan
banyak yang sudah menyediakan mikroba jenis ini dan dapat membantu melakukan intestinal inoculation.
MASALAH
HYGIENE
Setelah perihal nutrisi, hal lain yang penting adalah
sanitasi dan hygiene. Kandang yang kotor, lembab, kurang ventilasi dan sinar
matahari menyebabkan kondisi sanitasi dan hygiene rendah kwalitasnya, karena
bakteri, jamur dll siap menyerang Iguana anda. Seperti diketahui habitat asli
Iguana adalah sangat luas tidak sampai sisa makanan, feses, dll tertumpuk,
tetapi dikandang hal itu sangat mungkin. Pemelihara diwajibkan membersihkan
kandang Iguana dari sisa makanan, feses, air minum, dll setiap hari.
Seyogyanya alas kandang Iguana dialasi dengan kertas
Koran atau kertas butcher. Tissue (paper towel) baik juga untuk alas
kandang untuk keperluan itu. Alas kandang dapat pula diberikan krikil, bonggol
jagung yang dihancurkan, tahi kayu gergaji, pasir, pasir-kucing, dll bahan yang
menyerap air agar lantai kandang selalu kering, tetapi bahan-bahan tsb
seperlunya saja karena bila tercampur dengan makanan, Iguana dapat memakan bahan
tersebut yang bisa menjadi masalah penyumbatan alat pencernakannya (intestinal impaction) dikemudian hari.
Keadaan lembab (misalnya sisa hijauan, feses, urine) dan kandang yang sempit,
memaksa Iguana tidur diatasnya dan kulit menjadi rawan dermatosis. Periksa agar
kandang selalu bersih dan kering, oleh karena itu membuat kandang Iguana harus
sedemikian rupa sehingga mudah dibersihkan. Kandang yang sulit dibersihkan
mendorong pemelihara malas untuk membersihkannya. Untuk mem buat kandang
utamakan kebersihan dari pada keindahnnya.
Untuk membersihan kandang dengan bahan antiseptika
hati-hati, jangan memakai bahan yang mengandiung PineSol atau Lysol.
RASA AMAN
TIDAK TERGANGGU
Iguana (juga mahluk hidup apapun) memerlukan
waktu-waktu tenang damai dan aman, demikian pula Iguana suatu saat ingin tidak
di-ganggu atau terganggu. Oleh karena itu sediakan dalam kandangnya tempat
sembunyian yang tidak dapat dilihat (visual
security). Roll bekas kertas towel atau pipa pralon yang cukup besarnya
dapat dipakai untuk keperluan ini. Pepohonan (atau tanaman artificial) bagus
sekali kalau ada didalam kandang (jadi kandang mesti besar dan luas untuk
menanam pohon dimaksud), apalagi Iguana senang sekali memanjat pohonan.
Tanaman artifisial yang dibuat dari bahan sutera (silk artificial plants)
bagus untuk keperluan ini karena lembut dan mudah dibersihkan dan tahan
terhadap bahan desinfektansia.
SUMBER
PENGHANGAT
Bangsa reptile,
jadi demikianlah Iguanas), memerlukan lingkungan yang hangat untuk memacu
metabolisme, aktivitas dan mem-pertahankan suhu badan. Iguana memerlukan suhu
lingkungan antara 85-103oF. Dialam habitatnya seringkali terlihat
Iguana berbaring diatas batu (terutama batuan disungai) ketika ada sinar
matahari. Berilah fasilitas untuk itu didalam kandangnya. Kandang Iguana yang
besar dan luas dapat dilengkapi dengan bantal-penghangat (heating pad), asalkan bantal penghangat tsb berfungsi baik.
Kepanasan dapat membakar kulitnya.
SINAR
MATAHARI ATAU ARTIFISIALNYA
Iguana (atau umumnya pet animal) yang dipelihara didalam rumah/ruangan (indoor) seringkali kekurangan sinar
matahari langsung terutama sinar Ultra Violet (UV). Untuk menyerap mineral (Ca)
oleh tubuh diperlukan jasa UV ini. Itulah sebabnya membuat kan dang Iguana upayakan tempatnya sedemikian
rupa sehingga sinar matahari (UV) langsung dapat masuk, hanya saja perlu
diingat bahwa panas matahari juga ada batasnya jangan sampai membuat Iguana
kelengar matahari (heat stroke).
Sebagai alternative sinar matahari langsung, sekarang
sudah dibuat sinar UV artificial
seperti lampu vitalite. Bila lampu UV
artificial macam ini dipakai maka jangan menempatkan kaca atau plastic
antara sumber sinar tsb dengan Iguana.
Lama mendapat sinar UV tsb antara 10-12 jam sehari,
tapi bila cuaca gelap (mendung) diperpanjang antara 12-14 jam sehari.
AIR
TEMAN
PASANGAN
Iguana tidak perlu diberi teman untuk pasangan, karena
Iguana bukanlah mahluk social (hidup bergerombol) melainkan mahluk soliter
bahkan mahluk yang sangat menjaga wilayahnya. Jadi bila diberi teman, justru
merangsang agresivitas dan perkelaian.
PENYAKIT-PENYAKIT
IGUANAS
Metabolic Bone Disease (MBD) atau Fibrous Osteodystrophy :
Penyakit pada hewan piaraan umumnya menyangkut
nutrisi, karena ketidak tahuan pemeliharanya. Disinilah peran Dokter Hewan
praktisi untuk memberi petunjuk-petunjuk (client
education) kepada clientnya.
Seperti diketahui bahwa hewan piara apalagi didalam
kurungan atau kandang, sudah tidak lagi memiliki “struggle for life”. Seluruh hidup nya sudah bergantung kepada
pemeliharanya. Makanan seluruhnya bergantung kepada apa yang diberikan, apabila pemeliharanya tidak mengetahui
bagaimana jenis dan bahan makanannya dan
cara memberikannya, maka malnutrisilah jadinya, karena itu malnutrisi
menjadi penyakit utama umumnya hewan piara. Umumnya penjual hewan bukanlah
professional, mereka adalah sell-oriented,
suka menggampangkan soal makanan supaya calon pembeli tertarik karena mudah
pemeliharaannya. Banyak sekali dihadapi oleh Dokter Hewan praktisi, bahwa
pemelihara hewan (apalagi hewan eksotik) yang buta pengetahuan soal hewan
peliharaannya, hanya percaya saja kepada penjual yang bukan professional.
MBD merupakan penyakit umum pet-animal karena ketidak tahuan pemelihara. MBD disebabkan kekurangan mineral Ca dan kurangnya terekpose sinar
matahari (UV) sehingga defisiensi vitamin-D3 pula.
Gejala MBD meliputi
kelemahan umum, kebengkakan sendi terutama kebengkakan geraham bawah (swollen lower jaw) sehingga susah
makan. Kebengkakan juga terlihat pada kaki-kaki dan ekornya, tetapi soal nafsu
makan, dll seringkali tidak berubah sehingga pemilik biasanya tidak menganggap
kebengkakan-kebengkakan tsb hal yang luar-biasa, setelah tidak mampu berjalan,
tak mampu bergerak, tulang belakang dan ekornya bengkok atau fraktura, atau
salah bentuk (deformed) barulah
dikonsultasikan, sehingga tentu saja hal itu sudah terlambat.
Iguanas penderita MBD
memerlukan perlakuan profesi yang kom-peten. Kadang ada Iguana yang hanya
menyenangi dan mau makan sesuatu macam makanan saja misalnya lettuce. Dalam hal demikian dinasehatkan
agar di lettuce tsb ditaburkan vitamin & mineral se-cukupnya. Kalau Iguana cukup
besar sekiranya dapat menelan kapsul, maka paling safe adalah memberikan kapsul berisi vitamin & mineral per-os
langsung.
Ada Iguana yang hanya menyukai sesuatu sayur/buah
misalnya lettuce. Menghadapi perilaku
demikian kalau diberikan sayur/buah lain yang mirip, biasanya Iguana mau,
misalnya dicampur dulu dengan bayam, beet hijau, maka Iguana akan memakan bahan
makanan semuanya itu. Kemudian bila sampai ketaraf itu, mulailah memberikan
bahan makanan yang lebih bernutrisi makin banyak, sedangkan yang kurang bergizi
sedikit demi sedikit dikurangi. Iguana penderita MBD harus dengan segala akal dan taktik agar mau mengkonsumsi ber-bagai
bahan makanan yang bervariasi.
Paralyse kaki belakang
Defisiensi vitamin B-1 dapat menyebabkan paralyse kaki belakang dan ekor. Tentu
saja cara mengatasinya adalah dengan perbaikan gizi dan suntikan vitamin B-1.
Suplementasi vitamin & mineral sangat penting dianjurkan. Paralyse kaki dan ekor mungkin juga
karena osteoporosis alias defisiensi
mineral Ca, seperti halnya kejadian Osteodystrophy,
dapat terjadi didalam spinal column
atau skeletal lainnya. Terapi dapat dilakukan dengan memberikan suntikan Ca.
Kelecetan
pada hidung
Iguana adalah hewan yang bebas. Keinginan membebaskan
diri sering terbentur kepada dinding kandang. Dinding kadang dibuat dari kawat,
fiber, kaca, triplek dll. Karena seringnya berusaha membebaskan diri maka
hidung seringkali terbentur kandang yang lama kelamaan menjadi abrasi. Jadi nose abrasions sebenarnya akibat trauma
fisik yang dikemudian bisa saja terinfeksi atau menjadi malformasi.
Cara mengatasinya tidak lain dengan cara mencegah,
dalam hal ini agar Iguana tidak selalu mencoba melepaskan diri. Caranya adalah
memberikan lingkungan dan habitat sealami mungkin dan janganlah kandang terlalu
sempit sehingga Iguana tidak krasan tinggal di-dalamnya.
Luka karena
panas (Thermal injuries)
Kadang kandang dilengkapi dengan lampu untuk
penghangat, tetapi lampu tersebut tidak dilindungi, sehingga Iguana seringkali
menyen-tuhnya. Tersentuhnya tubuh Iguana dapat dibagian mana saja seperti
hidung, ekor, kaki perut, punggung, dll. Oleh karena itu lampu peng-hangat
harus dibungkus dengan bahan yang bukan penghantar panas.
Infeksi oleh
mikroorganisme
Blister Disease
Penyakit infeksi seringkali disebabkan karena buruknya
sanitasi dan hygiene, sehingga kandang kotor, lembab, kandang rusak, dll.
Kondisi seperti itu menyebabkan terjadinya penyakit blister (blister disease), terutama dibagian ventral tubuh karena
seringnya kontak dengan kotoran (sumber infeksi). Terapinya harus diberikan
antibiotika baik per-os ataupun per-injeksio.
Gangrene ekor dan kuku
Adanya gangrene
pada ekor dan atau kuku merupakan indikasi adanya infeksi. Gangrene pada ekor ini umumnya oleh karena trauma fisik, misalnya
ketika Iguanas sekonyong-konyong menjumpai bahaya atau terkejut atau karena
perlakuan yang tidak baik/menyakitkan dan Iguana melawan dengan memecutkan
ekornya dan kebetulan terluka. Seperti diketahui ekor Iguana relative sangat
panjang, kurang lentur dan bergerak luwes seperti halnya ekor bangsa reptile
lainnya se-hingga ekor Iguana sering menjadi masalah. Gangrene kering pada ekor biasanya merembet dimulai dari ujung ekor
kemudian kearah tubuh. Kondisi ini seringkali secara simultan terjadi pula pada
kuku dan jari-jari.
Kuku pada Iguana merupakan jaringan yang sangat mudah
terluka, terutama bila kondisi dan bahan yang dipakai untuk kandang adalah
kawat berlobang-lobang (kawat burung). Kuku sering terperosok diantara
kawat-kawat dan terluka, fraktur atau dislokasi. Berhati-hatilah manakala
menangkap dan mengeluarkan Iguana dari kandang dimana kuku-kukunya masih
mencekeram kuat kawat kandang.
Cara mengatasinya adalah dengan memperbaiki sanitasi
& hygiene dan pemberian antibiotika.
Mouth rot (Pembusukan pada mulut)
Kondisi umum yang buruk disertai malnutrisi dapat
menyebabkan infeksi pada mulut yang kemudian menyebabkan kerusakan dan kematian
jaringan (nekrosis) mulut. Tentu saja Iguana tidak mau makan (karena nyeri). Terlihat
adanya kebengkakan, radang bernanah dimulutnya, air liur berlebihan dan
kesulitan mekanisme makan.
Cara mengatasinya adalah perbaikan managemen kandang
barangkali terlalu sempit, pengap. Berikan nutrisi yang kualitas dan
kuantitasnya baik. Pengobatan dilakukan dengan force-feeding ditambah supple mentasi vitamin & mineral dan
pemberian antibiotika.
Abses
Infeksi bacteria dapat ngendon dijaringan mana saja
dibeberapa tempat dan menyebabkan terjadinya abses. Patut diingatkan bahwa
nanah pada reptilia umumnya tidak cair melainkan kental dan padat seperti kiju
dan konsistensinya seperti karet (kenyal).
Penanganan abses melalui insisi dan membersihkan semua
kiju-nanah dan menghilangkan jaringan nekrosis. Luka kemudian dicuci dengan
antiseptika dan diberikan antibiotika. Tergantung kepada besar-kecil-nya
insisi, maka luka memerlukan jahitan atau tidak perlu.
Parasit
Iguana juga sering dihinggapi parasit, baik
ektoparasit (misalnya jamur, mites, dll) maupun endoparasit (protozoa, cacing,
dll). Iguana juga, tidak mengherankan bila mereka menderita penyakit
parasit-darah misalnya: malaria
Infeksi
Virus
Sepanjang waktu ini belum banyak penelitian mengenai
infeksi virus pada bangsa reptiles, sehingga sedikit sekali pengetahuan
mengenai virus yang sering menginfeksi bangsa Iguanas.
Kegagalan
fungsi Organ
Semua penyakit yang diderita seperti infeksi
bacterial, protozoa, jamur,dll kemudian malnutrisi dalam jangka lama dan usia tua
tentu saja dapat mengakibatkan gagal fungsi kepada organ dalam. Untuk
mengevaluasi kondisi ini diperlukan pemeriksaan dan analisa labora-torium terhadap
sample darah, feses, dll. Terapi dilakukan setelah ditegakkan diagnosis yang
benar.
Batu Kandung
Kemih
Mineral tertentu dapat mengendap dan mengkristal (precipitation) didalam kandung kemih
dan terbentuklah batu didalam kandung kemih tsb. Gejala klinik tergantung
kepada tingkat kondisi dari tanpa gejala karena batu sangat kecil dan hanya
terapung-apung saja di dalam kandung kemih, atau batu tajam apalagi besar didalam
ureter sehingga menimbulkan sumbatan yang berakitat kesulitan urinasi atau
urine berdarah. Iguana memperlihatkan kegelisahahan.
Untuk menegakkan diagnosis diperlukan bantuan radiology dan tindakannya adalah melalui
perasat bedah dengan mengeluarkan batu tsb melalui abdominal surgery
Telur yang
saling lengket
Bila telur terlalu banyak atau besar dan lengket satu dengan
lainnya, karena kulit telur (cangkang) nya tidak sehat, maka Iguanas tidak
mampu mengeluarkan telur-telur tsb. Telur tidak normal ini umumnya karena
malnutrisi (terutama mineral Ca) menyebabkan telur tidak normal misalnya
malformasi atau mumifikasi.
Untuk menegakan diagnosis diperlukan bantuan radiology dan peng-ambilan telur-telur
tsb secara manual atau melalui perasat bedah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar